27
Apr
2013
Memasuki Teritorinya Teritori
/
0 Comments
Cuplikan dari essay komentar atas Bab "Entering The Territory of Territory" untuk mata kuliah Teori Politik I, tiga tahun lalu.
The Social Life of Territory
The first sentence of this part is already gave a brief explanation to
the rest of the content: “Territories are human social creations.” So it
explains how territoriality is an important element of how human association
and institutions organize themselves in space. Also, territories reflect and
incorporate features of the social order that creates them. Said that, if the
social order like culture could produce territories, they do so by revolution
and transformation from time to time. And this territory may be easily
justified by communal manifestation. But, territorial configurations are not
simply cultural artifacts. They are political achievements. Why so? I think it
is because in order to gain some territory we need to gain power, and it could
be happen by the political achievement. Here also, David Delaney gave some
steps to give more than the usual attention to its contingent character. How we
have to see, see around, see through, and seeing past.
Practical Definitions and a Grammar of a Territory
In this section, I got different definition about territory rather than
usual, even what I wrote above. I surprised and found out that this
territorialization theory is very interesting, especially the part where it is
said that territory word derives from word terrere, meaning to frighten and to terrorize. So that to occupy a territory
is to receive sustenance and to exercise violence. This is a new thing for me,
but when I think back, this is something true because we are as citizen living
on the territory which is led and controlled by a leader and government, so
that if we are not obey them, there will be a big possibility we will get
violence inside our own territory.
Another point is that territoriality can be made even though it is only
in the circle of friendship. And there is also territorialization because of
the race. This is quite scary for me, imagining how people differ the other by their skin color –according to the example that the author gave.
I found the difference between territory and territorialization.
The territory may facilitate the workings of power, control, self-determination, or
solidarity. While territorializations are the expressions of power, and of how
power is manifested in the material world. This part also talked about the
“meanings” about how meaning and power are not independent each other.
The rest of the chapter was
talking about the function of the territory, says that it is simply for satisfying
some more basic and universal needs. Later, the author brought us to follow him
seeing around and through territory. Talking about the history of “modernity”,
which I found that modernity is relative.
21 Oktober 2010.
L.A.
presented to Dr. Heba Raouf
Terjemahan:
. . .
Kehidupan Sosial Teritori
Kalimat pertama di bagian ini sudah memberikan penjelasan singkat untuk seluruh isinya: "Teritori adalah ciptaan sosial manusia." Jadi itu menjelaskan bagaimana teritorialitas adalah elemen penting dari bagaimana asosiasi dan institusi manusia mengatur diri mereka sendiri dalam suatu tempat. Selain itu, teritori merefleksikan dan menggabungkan corak-corak sususan sosial yang membentuk mereka. Katakan saja, jika susunan sosial seperti kultur dapat menghasilkan teritori, mereka melakukannya dengan revolusi dan bertransformasi dari waktu ke waktu. Dan teritori ini bisa saja dijustifikasi dengan mudah oleh manifesto komunal. Tetapi, konfigurasi teritori bukanlah semata-mata artifak kultur. Itu juga adalah prestasi politik. Kenapa begitu? Menurut saya itu dikarenakan untuk mendapatkan sepetak teritori kita perlu untuk mendapatkan kekuatan, dan itu dapat terjadi dengan prestasi politik. Di sini juga, David Delaney memberikan beberapa langkah untuk memberikan perhatian yang lebih dari biasanya untuk karakter per kontingen. Bagaimana kita harus melihat, melihat sekitar, melihat ke dalam, dan melihat ke masa lalu.
Definisi Singkat dan Peraturan dalam Teritori
Di bagian ini, saya mendapatkan definisi yang berbeda-beda tentang teritori daripada biasanya, terlebih lagi dari apa yang saya tulis di atas. Saya terkejut dan menemukan bahwa teori teritorialisasi ini sangatlah menarik, terutama di bagian di mana dikatakan kata teritori (territory) berasal dari kata terrere, yang berarti untuk menakuti dan untuk meneror. Jadi untuk menempati suatu teritori adalah untuk mendapatkan nafkah dan untuk mengamalkan kekerasan. Ini seperti hal baru untuk saya, tetapi kita saya berpikir kemabli, ini adalah sesuatu yang benar karena kita sebagai warga negara hidup di atas teritori yang dipimpin dan dikontrol oleh pemimpin dan pemerintah, jadi apabila kita tidak mematuhinya akan ada kemungkinan besar kita akan mendapatkan kekerasan di dalam teritori kita sendiri.
Poin lainnya ialah teritorialitas dapat dibentuk meskipun hanya dalam lingkaran pertemanan. Dan ada juga teritorialisasi berdasarkan ras. Ini cukup menakutkan bagi saya, membayangkan bagaimana seseorang membedakan yang lainnya menurut warna kulit -seperti contoh yang penulis buku berikan.
Saya menemukan perbedaan antara teritori dan teritorialitas. Teritori bisa memfasilitasi pekerjaan-pekerjaan untuk kekuasaan, kontrol, penentuan nasib sendiri, atau solidaritas. Dimana teritorialitas adalah ekspresi dari kekuatan dan bagaimana kekuasaan dimanifestasikan di dunia materi. Bagian ini juga berbicara tentang "arti", bagaimana pengartian dan kekuasaan tidaklah independen satu sama lainnya.
Sisa dari bab ini menjelaskan tentang fungsi teritori, dikatakan bahwa itu hanyalah untuk memuaskan kebutuhan lebih yang mendasar dan universal. Di akhir, penulis membawa kita untuk mengikutinya melihat sekitar dan ke dalam teritori. Berbicara tentang "modernitas", yang mana saya temukan bahwa modernitas itu relatif.
Definisi Singkat dan Peraturan dalam Teritori
Di bagian ini, saya mendapatkan definisi yang berbeda-beda tentang teritori daripada biasanya, terlebih lagi dari apa yang saya tulis di atas. Saya terkejut dan menemukan bahwa teori teritorialisasi ini sangatlah menarik, terutama di bagian di mana dikatakan kata teritori (territory) berasal dari kata terrere, yang berarti untuk menakuti dan untuk meneror. Jadi untuk menempati suatu teritori adalah untuk mendapatkan nafkah dan untuk mengamalkan kekerasan. Ini seperti hal baru untuk saya, tetapi kita saya berpikir kemabli, ini adalah sesuatu yang benar karena kita sebagai warga negara hidup di atas teritori yang dipimpin dan dikontrol oleh pemimpin dan pemerintah, jadi apabila kita tidak mematuhinya akan ada kemungkinan besar kita akan mendapatkan kekerasan di dalam teritori kita sendiri.
Poin lainnya ialah teritorialitas dapat dibentuk meskipun hanya dalam lingkaran pertemanan. Dan ada juga teritorialisasi berdasarkan ras. Ini cukup menakutkan bagi saya, membayangkan bagaimana seseorang membedakan yang lainnya menurut warna kulit -seperti contoh yang penulis buku berikan.
Saya menemukan perbedaan antara teritori dan teritorialitas. Teritori bisa memfasilitasi pekerjaan-pekerjaan untuk kekuasaan, kontrol, penentuan nasib sendiri, atau solidaritas. Dimana teritorialitas adalah ekspresi dari kekuatan dan bagaimana kekuasaan dimanifestasikan di dunia materi. Bagian ini juga berbicara tentang "arti", bagaimana pengartian dan kekuasaan tidaklah independen satu sama lainnya.
Sisa dari bab ini menjelaskan tentang fungsi teritori, dikatakan bahwa itu hanyalah untuk memuaskan kebutuhan lebih yang mendasar dan universal. Di akhir, penulis membawa kita untuk mengikutinya melihat sekitar dan ke dalam teritori. Berbicara tentang "modernitas", yang mana saya temukan bahwa modernitas itu relatif.
:D Hehehe.. Tulisan jaman masih anak kuliahan.
Salam restorasi,
2 - L.A.